Apakah sihir itu punya pengaruh yang nyata atau tidak?
Mazhab Ahlussunnah wal Jamaah menyatakan bahwa sihir memiliki pengaruh yang nyata,
ia dapat membuat orang lain menjadi sakit, dan dapat mempengaruhi tingkah laku.
Bahkan, terkadang ia dapat membunuh. Jadi, ia memiliki pengaruh yang nyata.
Ia punya pengaruh yang nyata.
Ada juga jenis sihir yang tidak memiliki pengaruh yang nyata. Namun, ia sekedar memberi ilusi.
Jadi, ada sihir yang memiliki pengaruh yang nyata
dan ada pula sihir yang hanya memberi efek ilusi.
Adapun jenis pertama yang dapat memberi pengaruh yang nyata
maka dalilnya adalah firman Allah ‘Azza wa Jalla, “Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang menguasai subuh,
dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul …” (QS. Al-Falaq: 1 – 4)
Dalam surat ini Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan kita untuk memohon perlindungan
dari buhul-buhul yang dilakukan oleh setan-setan.
Hal ini menunjukkan bahwa sihir dapat memberi pengaruh yang nyata.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah disihir oleh Labid bin al-A’sham,
sehingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhayal melakukan sesuatu, padahal beliau tidak melakukannya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman,
“Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa (sihir) yang dapat menceraikan antara seseorang dengan istrinya.” (QS. Al-Baqarah: 102)
Ini di antara dalil yang menunjukkan bahwa sihir memiliki pengaruh yang nyata.
Sedangkan menurut kelompok Mu’tazilah, sihir tidak memiliki pengaruh yang nyata. Namun, ia hanya memberi efek ilusi.
Namun pendapat yang benar adalah ada sihir yang memiliki pengaruh yang nyata, dan ada pula yang hanya ilusi semata.
Hal ini berdasarkan firman Allah ‘Azza wa Jalla, “… Terbayang oleh Musa seakan-akan ia merayap cepat, karena sihir mereka.” (QS. Taha: 66)
Jadi, sihir memiliki dua jenis:
Sihir yang nyata dan ilusi,
dan telah disebutkan dalilnya.
Namun, apakah penyihir dapat mengubah barang-barang? Kita jawab, tidak! Tidak bisa.
Tukang sihir tidak dapat mengubah emas menjadi perak, perak menjadi emas, atau batu menjadi emas.
Ini semua berada di bawah kuasa Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tidak dapat dilakukan oleh tukang sihir.
Atau tukang sihir itu mengubah manusia menjadi hewan, atau hewan menjadi manusia.
Ini tidak mampu dilakukan oleh tukang sihir.
Namun, itu berada di bawah kekuasaan Allah ‘Azza wa Jalla.
Baik.
====
السِّحْرُ هَلْ لَهُ حَقِيقَةٌ أَوْ لَيْسَ لَهُ حَقِيقَةٌ؟
مَذْهَبُ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ أَنَّ السِّحْرَ لَهُ حَقِيقَةٌ
وَأَنَّه يَمْرِضُ الْإِنْسَانَ وَيُؤَثِّرُ فِي التَّصَرُّفَاتِ
وَقَدْ يَقْتُلُ فَهُوَ لَهُ حَقِيقَةٌ
لَهُ حَقِيقَةٌ
وَمِنْهُ مَا لَيْسَ لَهُ حَقِيقَةٌ وَإِنَّمَا هُوَ مُجَرَّدُ تَخْيِيلٍ
فَالسِّحْرُ مِنْهُ مَا هُوَ لَهُ حَقِيقَةٌ
وَمِنْهُ مُجَرَّدُ تَخْيِيلٍ
أَمَّا الْقِسْمُ الْأَوَّلُ يَعْنِي أَنَّ لَهُ حَقِيقَةً
يَدُلُّ لِذَلِكَ قَوْلُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَمَنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
هُنَا أَمَرَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ بِالْاِسْتِعَاذَةِ
مِنْ مَا يَعْمَلُهُ الشَّيَاطِينُ مِنَ الْعُقَدِ
هَذَا مِمَّا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ لَهُ نَعَمْ مِمَّا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ لَهُ حَقِيقَةً
وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْضًا سَحَرَهُ لَبِيْدُ بْنُ الْأَعْصَمِ
حَتَّى يُخَيَّلَ لِلنَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ أَنَّهُ فَعَلَ الشَّيْءَ وَلَمْ يَفْعَلْهُ
وَأَيْضًا اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى قَالَ
فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ
هَذَا مِمَّا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ لَهُ حَقِيقَةً
عِنْدَ الْمُعْتَزِلَةِ أَنَّ السِّحْرَ لَا حَقِيقَةَ لَهُ وَإِنَّمَا هُوَ مُجَرَّدُ تَخْيِيلٍ
وَالصَّوَابُ أَنَّ لَهُ حَقِيقَةً وَأَيْضًا مِنْهُ مَا هُوَ تَخْيِيلٌ
لِقَوْلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى
فَأَصْبَحَ السِّحْرُ لَهُ وَجْهَانِ
حَقِيقِيٌّ وَتَخْيِيْلِيٌّ
وَتَقَدَّمَ الدَّلِيلُ عَلَى ذَلِكَ
لَكِنْ هَلْ يَسْتَطِيعُ السَّاحِرُ أَنْ يَقْلِبَ الْأَعْيَانَ؟ نَقُولُ لَا لَا يَسْتَطِيعُ
لَا يَسْتَطِيعُ السَّاحِرُ أَنَّهُ يَجْعَلُ الذَّهَبَ فِضَّةً وَالْفِضَّةَ ذَهَبًا وَالْحَجَرَ ذَهَبًا
هَذَا كُلُّهُ بِيَدِ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
لَا يَقْدِرُ عَلَيْهِ السَّاحِرُ
أَوْ أَنَّهُ يَجْعَلُ الْإِنْسَانَ حَيَوَانًا أَوِ الْحَيَوَانَ إِنْسَانًا
هَذَا لَا يَتَمَكَّنُ مِنْهُ السَّاحِرُ
وَإِنَّمَا هُوَ بِيَدِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
طَيِّبٌ